Cara Membuat Bonsai Bagi Pemula
Hobi

10 Cara Membuat Bonsai Bagi Pemula dan Perawatan

Inspirasitani.com – Bonsai merupakan salah satu seni pengkerdilan tanaman ( Pohon ) dengan berbagai perlakuan penunjangnya. Karena setiap hari peminatnya semakin bertambah, untuk itu kami akan memberikan tips – tips Cara Membuat Bonsai Bagi Pemula.

Sebagai sebuah seni, maka membuat bonsai membutuhkan kreatifitas, kesabaran, ketekunan dan kecintaan pembuatnya kepada tanaman. Hal tersebut sebagai landasan untuk menghasilkan bonsai yang sempurna.

Seni bonsai yang pada awalnya hanya sebuah kegiatan hobi, kini telah berubah menjadi sebuah bisnis. Meningkatnya penggemar bonsai disebabkan karena peran media massa/sosial yang berkembang sangat pesat memberikan informasi.

Sebagai lahan bisnis tentu bonsai memiliki harga yang sangat berfariasi, tergantung dari ukuran, jenis tanaman, dan kwalitas bonsai itu sendiri.

Kriteria Tanaman Yang Bisa Dibonsai

Pada dasarnya tanaman – tanaman yang bisa dibuat bonsai harus memiliki kriteria – kriteria sebagai berikut :

1. Tanaman Dikotil

Dikotil atau berkeping dua umumnya merupakan pohon yang keras dan berkambium, jadi jenis tanaman inilah yang paling ideal.

2. Berumur Panjang

Bonsai merupakan seni yang terus tumbuh sehingga membutuhkan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan bahkan ratusan tahun.

3. Tahan Hidup Menderita

Tanaman yang tahan terhadap panas matahari dan air hujan serta tahan terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas meskipun nutrisinya sedikit.

4. Bentuk Indah Secara Alami

Tanaman yang sudah memiliki daya tarik / keindahan baik daun, batang, akar, bunga ataupun buahnya.

5. Tahan Mendapat Perlakuan

Perlakuan yang dimaksud di sini adalah berupa pahatan, dikawat dan dipangkas untuk mendapatkan bonsai yang indah.

Bakalan Bonsai

Bonsai Serut Bakalan Dari Alam
Bonsai Serut Bakalan dari Alam

Cara Membuat Bonsai yang baik dan indah tentu butuh bakalan prospek. Ada dua cara untuk mendapatkan bakalan bonsai yaitu :

1. Bakalan Dari Alam

Cara mendapatkan bakalan dari alam yaitu dengan mengambil tanaman dari alam bebas. Bakalan ini bisa diperoleh dari daerah pegunungan, hutan, atau pulau – pulau karang. Contoh bakalan yang diperoleh dari alam di antaranya : Beringin, Asam, Santigi, Cemara, Pinus,Sisir, serut dll.

Di samping bakalan didapat dari alam, bisa juga kita dapatkan dengan membeli dari kebun atau pedagang bakalan.

Keuntungan bakalan yang didapat dari alam atau membeli bakalan adalah prosesnya menjadi lebih cepat.

2. Bakalan Dari Perbanyakan

Ada dua cara untuk memperoleh bakalan dari hasil perbanyakan ini :

  • Perbanyakan dari biji, memperoleh bakalan dari cara ini tentu akan memakan waktu relatif lama. Pemilihan biji yang baik harus dilakukan untuk proses penyemaian. Biji disemai di media tanam dalam polybag kecil.
  • Perbanyakan dengan cara stek, okulasi, enten, atau cangkok, yaitu merupakan cara mendapatkan bakalan dalam jumlah banyak dan waktu yang tidak terlalu lama.

Peralatan

Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sesuai dengan fungsinya antara lain :

1. Gunting

Digunakan untuk memotong batang, akar, cabang dan ranting.

2. Gergaji

Digunakan untuk memotong batang atau cabang bonsai yang berukuran besar dan tidak bisa dipotong menggunakan gunting.

3. Pahat

Digunakan untuk membuat guratan baik melebar, celah atau lubang. Pahat ini ada beberapa jenis yaitu pahat lurus, pahat lengkung dan pahat kecil. Dari beberapa jenis ini tentu digunakan sesuai dengan kebutuhan.

4. Kawat

Digunakan untuk melilit batang, cabang dan ranting tanaman yang akan dibentuk sesuai keinginan. Kawat yang baik adalah yang mudah dibengkokkan dan tahan karat, biasanya terbuat dari bahan tembaga atau aluminium. Kawat – kawat ini juga dari berbagai ukuran sesuai dengan batang, cabang, atau ranting yang akan dililit.

5. Tracker

Selain dengan gergaji, batang yang besar bisa juga dipotong dengan alat ini.

6. Tang

Digunakan untuk memotong dan membuka lilitan kawat.

7. Kikir Bengkok

Digunakan untuk menyempurnakan hasil pahatan agar tampak alami.

8. Ampelas

Digunakan untuk menghaluskan permukaan pahatandan guratan – guratan yang telah dibuat.

9. Tatakan

Digunakan untuk menjaga bonsai dan wadahnya tetap pada posisinya saat sedang melakukan pembentukan.

Media Tanam, Pot, Dan Tempat Memajang Bonsai

1. Media Tanam

Tanaman dapat tumbuh normal jika menggunakan media tanam yang mengandung unsur hara memadai. Komposisi media tanam yang digunakan para penghobi bonsai banyak berfariasi tergantung selera dan melihat kebutuhannya. Kita ambil contoh komposisi media tanam yang termudah adalah campuran sekam, humus, dan tanah berpasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk saat ini di toko – toko pertanian atau kebun – bonsai juga banyak menyediakan media tanam siap pakai.

2. Pot

Pot adalah wadah atau tempat media tanam untuk tumbuhnya akar tanaman. Sebagai fungsi yang lain yaitu untuk memperindah tampilan bonsai.

Dari bentuknya saat ini banyak sekali model dan fariasinya, namun pada dasarnya adalah bujur sangkar, persegi panjang, segi enam, segi delapan, bundar, oval dan bentuk bebas ( biasanya model relief ).

Dan dilihat dari bahannya pot dibuat dari bahan tanah liat, kayu, fiber, semen, keramik atau porselin.

Penggunaan ukuran pot harus disesuaikan dengan besar/tinggi pohonnya supaya terlihat idaeal dan indah.

3. Tempat Memajang Bonsai

Tampilan bonsai akan lebih indah jika di tempatkan atau dipajang pada tempat yang semestinya. Tempat – tempat tersebut yaitu meja, rak khusus dan pilar. Meja bisa dibuat dari kayu keras. Rak khusus bisa dibuat dari kayu dan besi. Sedangkan pilar bisa dibuat dari semen atau tunggak – tunggak kayu yang indah.

Klasifikasi

Dari ukurannya bonsai dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

1. Miniatur

Biasanya memiliki tinggi sekitar 5 cm dan dipersiapkan selama sekitarlima tahun.

2. Kecil

Biasanya memiliki tinggi 5 cm – 15 cm dan membutuhkan waktu persiapan sekitar 5 – 10 tahun.

3. Sedang

Biasanya memiliki tinggi 15 cm – 30 cm dan membutuhkan waktu persiapan sekitar 4 – 5 tahun.

4. Rata – Rata

Biasanya memiliki tinggi 30 cm – 60 cm dan membutuhkan waktu persiapan sekitar tiga tahun.

Membuat Bonsai membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga butuh kreatifitas dan ketekunan, ketelitian dan rasa cinta kepada tanaman.

Seni Bonsai adalah seni hidup, tumbuh dan mngalami perubahan, berbeda dari seni lukis atau seni patung.

Model dan Cara Membentuk Bonsai

Gaya Bonsai Tegak Lurus
Gaya Bonsai Tegak Lurus

Berdasarkan gaya tumbuhnya bonsai dibagi menjadi dua yaitu :

1. Formal

Model atau gaya ini mengikuti pertumbuhan normal dari tanamannya, dan gaya ini masih bisa di bagi lagi menjadi :

a. Tegak Lurus

Gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang ( daerah perakaran ) besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting, semakin ke ujung semakin mengecil. Idealnya bonsai dengan gaya ini tingginya enam kali diametar pangkal batang.

b. Tegak Berliku

Gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak tapi berlekuk – lekuk. Diameter pangkal batang sampai ke top mahkota pun sama dengan gaya tegak lurus, bedanya cabang bagian atas tampak tumbuh di setiap lekukan batang.

c. Miring

Gaya ini membuat kesan bahwa sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Diameter pangkal batang harus lebih besar dari pucuknya. Akar harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Jika pohon miring ke kiri akarnya harus menjalar kuat ke kanan, dan sebaliknya. Cabang lebih besar ke kiri jika pohon miring ke kiri dan sebaliknya.

2. Menggantung ( Cascade )

Gaya menggantung berlawanan dari pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini bisa dipilih dari tanaman yang memang sudah sedikit menunjukkan bentuk menggantung. Gaya ini bisa dibagi menjadi dua yaitu :

a. Setengah Menggantung

Model ini berkesan seolah – olah pohon yang tumbuh di tempat tandus seperti di tebing yang curam. Di antara karakternya letak batang pokok mendatar sejajar dengan bibir pot dan cabang atau rantingnya menggantung melewati bibir pot. Batang pokok lurus atau lurus berliku dengan arah ke kanan atau ke kiri. Top mahkota berada di samping mengikuti arah batang pokok dan ada juga yang berada sejajar atau di bawah bibir pot.

b. Menggantung

Gaya ini sama dengan gaya setengah menggantung, hanya sedikit perbedaannya gaya menggantung untuk top mahkotanya melebihi atau jauh di bawah bibir pot. Pot yang digunakan adalah pot yang dalam supaya terlihat serasi.

Teknik Membuat Bonsai

Teknik Pembentukan Akar Bonsai
Teknik Pembentukan Akar Bonsai

Pada dasarnya membuat bonsai terdiri dari beberapa kegiatan atau teknik yang harus dikuasai. Kegiatan tersebut meliputi pemotongan dan pemangkasan, pengawatan, penempatan pohon di pot, penanaman, pemberian kesan tua, dan penggantian wadah tanam.

1. Pemotongan Dan Pemangkasan

Pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhnya. Sebaiknya bekas potongan cabang, batang atau ranting dibuat sedikit cekung ke dalam batang. Hal ini dilakukan agar tidak menyisakan sedikit pangkal cabang yang akan terlihat tidak wajar.

Pemotongan dan pemangkasan akar juga perlu dilakukan karena areal tumbuhnya dibuat terbatas. Akar yang terlalu banyak bisa membuat bonsai tidak serasi dengan potnya serta tanaman bisa kekurangan unsur hara. Secara umum pemangkasan akar bertujuan untuk membuat perakaran yang merata, tidak saling tindih, serta akar terlihat kokoh dan kuat.

2. Pengawatan

Tujuan dari pengawatan yaitu membentuk batang , cabang, dan ranting supaya tumbuh sesuai arah yang diinginkan. Ukuran kawat adalah sepertiga dari ukuran batang, cabang, atau ranting. Tetapi jika hanya ada kawat yang ukurannya kurang dari itu maka bisa digunakan 2 – 3 lapis kawat. Pengawatan dilakukan harus sangat hati – hati. Jangan terlalu kencang karena bisa melukai batang. Pengawatan juga jangan terlalu longgar karena bisa jadi hasil yang diharapkan tidak sesuai keinginan. Kurang lebih enam bulan sampai satu tahun kawat mulai mencekik , maka sebelum hal ini terjadi sebaiknya kawat segera dibuka. Lilitan kawat jangan sampai tumpang tindih karena hasil tidak akan maksimal.

3. Penempatan Bonsai Di Pot

Tampilan bonsai yang sempurna juga ditentukan oleh cara penempatan tanaman di potnya. Posisi bonsai tergantung dari gaya yang digunakan, jadi tidak setiap tanaman di letakan di tengah pot. Di samping itu pemilihan model pot juga mempengaruhi kesempurnaan tampilan bonsai.

4. Penanaman

Langkah – langkah penanaman bakalan bonsai adalah sebagai berikut :

  1. Siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai.
  2. Kurangi akar agar sesuai dengan ukuran potnya.
  3. Masukkan sebagian media tanam ke dalam pot.
  4. Tanam bakalan bonsai dengan posisi tanam yang pas.
  5. Masukkan media tanam kembali untuk menguatkan posisi tanam tersebut dan padatkan.

5. Pemberian Kesan Tua

Pemberian kesan tua akan memperindah tampilan bonsai dan caranya adalah :

  • Perundukan Cabang Dan Ranting. Hal ini dilakukan dengan mengubah arah cabang dan ranting yang semula mendatar atau agak naik menjadi merunduk. Perundukan bisa dilakukan dengan cara pengawatan dan tali rafia yang diikatkan ke dasar pot.
  • Penjalaran Akar, caranya yaitu mengorek permukaan tanah dan menaikan permukaan akar sehingga akar terlihat menonjol.
  • Pemahatan, hal ini biasanya dilakukan oleh para pebonsai senior.

6. Penggantian Wadah Tanam

Penggantian pot dilakukan jika tanaman bonsai sudah mulai tumbuh lebih besar dari sebelumnya dan sudah tampak tidak ideal dengan wadahnya. Hal ini bisa dibarengi dengan penggantian media tanam sekaligus.

Cara Merawat Bonsai

Agar bonsai tampak indah dan sehat tentu butuh perawatan. Nah untuk mengetahui cara merawat Bonsai silahkan simak di bawah ini :

  1. Penyiraman, saat musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap pagi dan sore hari. Jika musim hujan penyiraman tidak lakukan karena media tanam yang terlalu basah akan menyebabkan akar menjadi busuk.
  2. Pemupukan, dilakukan harus dengan dosis yang tepat. Kesalahan dalam pemberian dosis pupuk bisa menyebabkan pertumbuhan bonsai tidak normal. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk NPK dan urea.
  3. Penyiangan, hal ini dilakukan setiap saat jika terlihat adanya gulma di media tanam. Untuk menghindari tumbuhnya gulma disarankan memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut warna hijau ini juga berfungsi sebagai indikator kelembaban.
  4. Mengendalikan Hama Dan Penyakit, hama yang sering menyerang tanaman bonsai adalah wereng coklat dan ulat. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Hewan peliharaan juga bisa menjadi hama bagi tanaman bonsai, untuk itu jauhkan tanaman bonsai dari hewan peliharaan.

Demikian cara membuat bonsai dan merawatnya, semoga bermanfaat. Dan jika anda ingin mengetahui informasi lainnya baca juga “Cara Menanam Anggur Di Pot Dan Pekarangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *